15 January 2024
Banyak orang yang mungkin belum mengetahui perbedaan sakit maag dan GERD (asam lambung). Meski sama-sama melibatkan cairan asam di lambung, penting untuk memahami perbedaannya.
Bedakan antara sakit maag dan GERD (asam lambung) untuk penanganan yang tepat.
Maag dengan istilah medis gastritis, adalah peradangan pada dinding asam lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Sakit maag terjadi ketika lapisan perut mengalami perlukaan dan kondisi ini bisa diperburuk dengan asam lambung. Jadi, bisa dibilang penyebab utamanya bukanlah asam lambung.
Kondisi berbeda dengan penyakit asam lambung yang memang disebabkan karena asam lambung itu sendiri. GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah salah satu kondisi penderita maag dimana asam lambung naik hingga kerongkongan.
Lalu, apa saja yang membedakan maag dan gerd?
1. Penyebab
Masyarakat umumnya mengenal maag disebabkan karena terlambat makan. Akan tetapi, maag juga bisa disebabkan karena stres, konsumsi alkohol, merokok, konsumsi minuman tinggi kafein (Teh, kopi), penyakit autoimun, obat-obatan tertentu (Misalnya aspirin dan ibuprofen), infeksi bakteri. Hal tersebut membuat dinding lambung mengalami peradangan.
GERD disebabkan oleh otot kerongkongan bawah yang mengerut, sehingga asam lambung mudah naik. Penyebabnya bisa karena makan terlalu banyak, mengambil posisi tidur setelah makan, obat-obatan berefek samping jantung berdebar, dan tekanan perut penderita hernia hiatal.
2. Gejala
Maag dan GERD masing-masing memiliki gejala nyeri perut. Namun, terdapat beberapa perbedaan signifikan.
Pada maag, tanda-tanda yang sering dirasakan oleh penderitanya adalah kembung, mual hingga muntah, hilang selera makan, feses berwarna gelap, nyeri pada ulu hati, sampai muntah darah jika sudah parah. Gejala maag ringan seringkali disepelekan. Akibatnya, kondisi lambung akan semakin parah.
Meskipun GERD adalah penyakit yang berhubungan dengan asam lambung, gejalanya berbeda dengan maag. Penderita GERD sering merasakan jantung berdebar, rasa panas pada kerongkongan, muntah, nyeri dada, batuk, sakit tenggorokan, hingga sulit menelan.
Jika Maag tidak dicegah dan diobati dengan benar, akan berdampak pada GERD, anemia, hingga kanker perut. Saat GERD menyerang Anda, dampaknya bisa pada komplikasi seperti sesak napas hingga kanker esofagus.
(Foto: Uhealth.org)
3. Diagnosis
Ada berbagai macam cara untuk diagnosis kedua penyakit ini. Baik Maag dan GERD, keduanya dapat dilihat tingkat keparahannya berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan rontgen.
4. Pengobatan
Maag dan GERD memiliki tingkat keparahan yang berbeda, namun terdapat kesamaan pada obat-obatan yang dikonsumsi.
Obat-obatan yang umumnya diresepkan oleh dokter adalah sebagai berikut:
- Antibiotik untuk membunuh bakteri.
- Antasida yang mengandung kalsium karbonat untuk menetralisir asam lambung.
- Histamin untuk mengurangi produksi asam lambung.
- Proton pump inhibitors untuk mengurangi sakit perut akibat asam lambung.
Bagi pasien GERD akan mendapat obat baclofen untuk mengurangi nyeri pada kerongkongan akibat naiknya asam lambung. Namun, Anda perlu berhati-hati. Efek samping dari konsumsi jangka panjang obat-obatan tersebut dengan dosis tinggi dapat berisiko tulang patah pada tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan. Ditambah lagi dengan risiko gagal ginjal, demensia, dan kekurangan nutrisi.
5. Pencegahan
Supaya maag dan GERD tidak kambuh, Anda perlu melakukan hal-hal ini:
- Menghindari makanan pedas, berlemak, asam.
- Mengurangi makanan yang digoreng.
- Menghindari makanan dan minuman tinggi kafein (Kopi, teh), alkohol, dan soda.
- Makan dengan porsi sedikit, tetapi sering.
- Tidak mengambil posisi tidur setelah makan.
- Mengelola stres.
- Hindari makanan-makanan pemicu yang dapat meningkatkan jumlah asam di perut Anda seperti: cokelat, makanan asin dan pedas. serta tomat & produk tomat.
Perlu Anda ketahui jika maag dan GERD akan selalu kambuh jika tidak meninggalkan gaya hidup yang dianjurkan. Maka dari itu, Anda perlu menjaga kebiasaan hidup sehat, dari asupan gizi seimbang sampai manajemen stres yang baik. Hindari rokok, jangan memakai pakaian ketat, makan sedikit tapi sering, duduk tegak setidaknya 3 jam setelah makan, juga menurunkan berat badan dengan diet sehat dan olahraga teratur.
Bila nyeri perut meradang kembali, segera konsultasikan lebih lanjut ke dokter spesialis penyakit dalam agar bisa memberi resep obat khusus untuk maag dan GERD.
Ayo hidup sehat!
Sumber: Dari berbagai sumber
#FirstStepWithHabbaco
Dilihat : 4513x