Habbaco99

Home > Artikel > Detail

Mengenal Bipolar, Apakakah Aku Salah Satunya?

08 November 2022

PenghargaanFoto: canva.com

  Bipolar disorder atau mania depresif adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, serta kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Seperti sudah disebutkan, saat seseorang terkena kondisi gangguan bipolar, ia akan mengalami perasaan emosional yang hebat dan terjadi pada suatu periode tertentu atau dikenal dengan “episode mood”. Setiap episode mood menunjukkan perubahan drastis dari mood dan perilaku normal orang tersebut. Suatu episode ketika ia terlihat terlalu bahagia dan bersemangat disebut episode mania sedangkan episode depresi menunjukkan suatu bentuk kesedihan yang ekstrem dan kehilangan kemauan. Kadang, sebuah episode mood juga menunjukkan kedua gejala mania dan depresi.

 

Episode tersebut dinamakan kondisi campuran. Pengidap juga akan menjadi sangat mudah tersinggung dan marah-marah dalam sebuah episode mood.

 

Perubahan suasana hati secara tiba-tiba ini dapat mempengaruhi kualitas tidur, energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir pengidapnya. Gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup. Artinya, gangguan mental ini tidak benar-benar bisa disembuhkan. Meski begitu, gejalanya bisa dikelola dengan baik melalui terapi dan pengobatan.

 

Gejala Gangguan Bipolar 

 

Fase Mania

 

Pengidap gangguan bipolar yang sedang berada dalam fase mania bisa menunjukkan gejala, seperti:

 

  • Sangat bersemangat, senang, dan mudah tersinggung atau sensitif.

  • Sangat gelisah.

  • Mengalami penurunan kebutuhan untuk tidur.

  • Kehilangan nafsu makan.

  • Berbicara dengan sangat cepat tentang banyak hal berbeda.

  • Merasa seperti pikirannya berpacu.

  • Berpikir bisa melakukan banyak hal sekaligus atau satu waktu.

  • Melakukan hal-hal berisiko, seperti makan dan minum secara berlebihan, menghamburkan uang, atau melakukan hubungan seks yang sembrono.

  • Merasa sangat penting, berbakat, atau kuat.

 

Fase Depresi

 

Sementara itu, gejala gangguan bipolar fase depresi bisa berupa:

 

  • Sangat sedih, hampa, khawatir, atau putus asa.

  • Sangat gelisah.

  • Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau terlalu banyak tidur.

  • Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.

  • Berbicara dengan sangat lambat, merasa tidak ada yang ingin mereka katakan, atau banyak lupa.

  • Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.

  • Merasa tidak mampu melakukan bahkan hal-hal sederhana.

  • Tidak berminat untuk melakukan semua aktivitas, dorongan seks yang menurun atau tidak ada, atau ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan (anhedonia).

  • Merasa putus asa atau tidak berharga, dan munculnya pikiran tentang kematian atau bunuh diri.

  • Berdasarkan perputaran episode suasana hati, ada sebagian pengidap gangguan bipolar yang mengalami keadaan normal di antara mania dan depresi. Namun, ada pula yang mengalami perputaran cepat dari mania ke depresi atau sebaliknya tanpa adanya periode normal (rapid cycling).

 

Selain itu, ada juga pengidap yang mengalami mania dan depresi secara bersamaan. Contohnya, ketika pengidap merasa sangat berenerjik, tetapi di saat bersamaan juga merasa sangat sedih dan putus asa. Gejala ini dinamakan dengan periode campuran (mixed state).

 

Pada Usia Berapakah Biasanya Gangguan Bipolar Didiagnosis?

 

Gangguan bipolar biasanya muncul antara usia 15 dan 24 dan berlanjut sepanjang hidup. Tidak banyak kasus yang baru didiagnosis pada orang dewasa atau lansia di atas usia 65 tahun.

 

Tingkat keparahan gejala bervariasi dengan tiap individu yang memiliki gangguan bipolar. Sementara beberapa orang bisa tidak merasakan gejala yang berarti, orang lain dapat mengalami gejala berat yang mengganggu kemampuan mereka untuk bekerja dan hidup normal.

 

Gangguan bipolar memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi jika tidak diobati secara optimal. Pasien dengan mania berat biasanya memerlukan rawat inap untuk menjaga mereka melakukan perilaku berisiko. Mereka yang mengalami depresi berat juga mungkin perlu dirawat di rumah sakit agar mereka tidak bertindak berdasarkan idealisme bunuh diri atau gejala psikotik (delusi, halusinasi, pemikiran tidak teratur) mereka.

 

Sekitar 90% orang dengan gangguan bipolar I, yang merupakan bentuk yang lebih serius, akan mengalami setidaknya satu periode rawat inap karena keluhan psikiatris. Dua dari tiga akan mengalami dua atau lebih periode rawat inap semasa hidup mereka.

 

Pengobatan Gangguan Bipolar

 

Berikut sejumlah perawatan yang bisa direkomendasikan dokter untuk pengidap bipolar:

 

Obat-obatan

Jenis obat yang umumnya digunakan untuk mengobati gangguan bipolar termasuk penstabil suasana hati, antipsikotik, dan antidepresan. Pengidap bipolar juga kerap kesulitan tidur sehingga dokter seringkali juga meresepkan obat tidur atau anti kecemasan. Hindari menghentikan pengobatan tanpa membicarakannya dengan dokter terlebih dahulu. Pasalnya, hal ini dapat menyebabkan “rebound” atau memburuknya gejala gangguan bipolar. 

 

Psikoterapi

Terapi bicara atau psikoterapi sering menjadi bagian dari rencana perawatan pengidap bipolar. Psikoterapi adalah istilah untuk berbagai teknik pengobatan yang bertujuan untuk membantu seseorang mengidentifikasi dan mengubah emosi, pikiran, dan perilaku yang mengganggu. Terapi ini dapat memberikan dukungan, pendidikan, dan bimbingan kepada orang-orang dengan gangguan bipolar dan keluarga mereka. 

 

Electroconvulsive Therapy (ECT)

ECT adalah prosedur stimulasi otak yang dapat membantu pengidap bipolar yang mengalami gejala cukup parah. ECT umumnya diberikan bersama obat anestesi dan ini aman dilakukan. Pengobatan ECT biasanya diperlukan untuk mengobati episode depresif dan mania yang parah dan ketika pengobatan lainnya tidak membantu. 

 

Transcranial magnetic stimulation (TMS)

TMS sebenarnya pengobatan baru untuk stimulasi otak dengan menggunakan gelombang magnetik.  Penelitian menunjukkan bahwa TMS bermanfaat bagi banyak orang dengan berbagai subtipe depresi, tetapi perannya dalam pengobatan gangguan bipolar masih perlu diteliti lebih lanjut.

 

Pencegahan Gangguan Bipolar

 

Penyebab pasti gangguan bipolar belum diketahui sehingga pencegahannya pun belum ditemukan. Meski begitu, seseorang yang mengalami gejala bipolar sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Perawatan ini juga perlu dilakukan secara berkelanjutan guna mencegah dampak serius dari gangguan bipolar. 

 

Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bipolar, penting untuk mewaspadai tanda-tanda bipolar sedini mungkin. Hindari mengkonsumsi zat yang dapat memicu episode mania atau depresi, seperti kafein dalam jumlah berlebih, kokain, ekstasi, dan amfetamin. 

 

Apabila Kamu menemukan adanya indikasi gejala bipolar pada diri kamu atau orang terdekat, segeralah berkonsultasi dengan profesional di ranah kesehatan mental. Semakin cepat Kamu mencari bantuan, maka intervensi yang diberikan pun akan semakin baik hasilnya dan berdampak besar pada masa depan.

 

Dengan penanganan dan pengobatan yang tepat maka Orang Dengan Gangguan Bipolar dapat hidup sewajarnya. Banyak Orang Dengan Gangguan Bipolar yang mampu mengatasi setiap perubahan fase depresi dan mania dalam hidupnya dengan baik serta berprestasi di berbagai bidang.

 

Semoga Bermanfaat ^^.

 

Sumber : 

http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1248-ini-penyebab-bipolar-kambuh-dan-cara-mencegah-kambuh-lagi

https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan-mental?gclid=Cj0KCQjwkt6aBhDKARIsAAyeLJ0lPko0r9JoY8xeg1-cpeqD4vkHKZu3BplkUbr_LY5J3S-nOFV3PF8aAqgkEALw_wcB

https://www.herminahospitals.com/id/articles/bipolar-pada-remaja.html

https://www.halodoc.com/artikel/jangan-berasumsi-ini-cara-diagnosis-gangguan-bipolar

Dari Berbagai Sumber

Dilihat : 34310x


PRODUK HABBACO LAINNYA

Habbatus Oilcaps
HABBATUS OILCAPS
IMUNITAS
Membantu memelihara kesehatan tubuh
60
CAPSULES
Sehmadu
SEH MADU
IMUNITAS
Membantu memelihara kesehatan tubuh
230
ML
Spirulina Mix
SPIRULINA MIX
IMUNITAS
Membantu menjaga daya tahan tubuh
45
CAPSULES
Spirulina Mix
SEH KAPSUL
IMUNITAS
Membantu memelihara kesehatan tubuh
50
CAPSULES